Author Archives: bapas-madiun

BIMBINGAN KEMANDIRIAN MELATIH KLIEN BERWIRAUSAHA MIE AYAM DAN MIE GORENG

Madiun – Adalah salah satu tugas fungsi Bapas memberikan bimbingan kemandirian bagi klien sehingga pada saat klien kembali berkumpul dengan keluarga dan masyarakat, klien memiliki modal dasar atau keahlian khusus yang dapat digunakan oleh klien dalam memulai hidupnya yang baru.

Bapas Madiun menyadari pentingnya memberikan keahlian khusus tersebut bagi klien yang kembali ke tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Dengan menggandeng Bapak Yayak, seorang pengusaha mie yang memiliki jiwa sosial untuk berbagi ke sesama, bersama-sama membuat pelatihan membuat mie ayam dan mie goreng yang dilaksanakan selama 2 hari tanggal 12 dan 13 Juli 2017.

Pelatihan hari pertama yaitu membuat mie ayam yang dibuka oleh Ardius, Kepala Bapas Madiun. Beliau mengatakan bahwa disadari atau tidak, Pemerintah telah berupaya untuk selalu memperhatikan klien pemasyarakatan dengan memberikan pembinaan dan pembimbingan terhadap klien mulai dari klien di Lapas hingga menjadi klien Bapas untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berkarya mandiri. “Pelatihan ini selain menindaklanjuti program dari Pemerintah juga merupakan bentuk perhatian Bapas Madiun agar klien memiliki kemampuan/ ketrampilan khusus yang kelak dapat didayagunakan  dan dikembangkan sendiri oleh klien untuk dijadikan peluang usaha dalam menghidupi diri maupun keluarga sehingga klien tidak kembali lagi melakukan hal-hal negatif yang merugikan diri sendiri bahkan meresahkan masyarakat. Lakukanlah sesuatu yang positif dan bermanfaat, hari ini kita belaja, besok kita membangun”, ujar Ardius memberi semangat. Lebih lanjut beliau mengingatkan jika ada klien yang mempunyai minat terhadap suatu ketrampilan agar melaporkan ke Pembimbing Kemasyarakatan (PK) sehingga Bapas dapat mengakomodir bakat dan minat klien dan mencoba menindaklanjuti dengan mengusahakan dan bekerjasama dengan Dinas Sosial atau pihak terkait lainnya agar dibuatkan program bimbingan selanjutnya yang sesuai dengan bakat dan minat klien. Sebagai tindak lanjut dari bimbingan mie ayam dan mie goreng ini, akan dicari 3 orang klien yang memiliki bakat dan minat dalam mengolah mie untuk dicarikan tempat berjualan dibawah bimbingan Bapas Madiun.

Sebelum memulai pelatihan, Yayak mengatakan bahwa jangan pernah malu dalam berwirausaha mie karena sudah banyak bukti nyata bahwa wirausaha mie pun dapat membuat seseorang menjadi sukses, yang terpenting adalah sabar, niat dan kemauan untuk berusaha. “Mengapa saya memilih membuat pelathan mie?, karena menurut kepercayaan masyarakat, mie itu bentuknya panjang berarti yang suka makan mie adalah orang yang sabar.  Sabar sendiri merupakan modal utama dalam berusaha. Selain itu saya memilih pelatihan mie karena saat ini mie sudah mulai digemari oleh segala kalangan, murah, enak, dan mudah didapat”, ujar Yayak. Bahkan yayak juga mengatakan bahwa ia siap mendampingi dan memberikan fasilitas jika ada klien yang berminat untuk berwirausaha, klien adak dicarikan tempat yang layak, dan khusus untuk klien Bapas akan diberikan mie gratis pada saat pengambilan mie yang pertama. “Jangan segan atau malu jika ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut, silahkan datang ke rumah saya untuk sharing segala sesuatu tentang usaha, Insyaallah saya siap untuk membantu”, lanjutnya.

Pelatihan mie ini dimuali dengan cara membuat mie, meracik bumbu-bumbu, cara memasak dan cara menyuguhkan mie. Yayak menjamin bahwa mie yang dia buat merupakan mie sehat karena tidak memakai pengawet sehingga tidak tahan lama.

Pelatihan dihadiri oleh 25 orang klien yang serius dan berminat mengikuti pelatihan. Diakhiri dengan menikmati mie bersama klien dan pegawai Bapas.

HALAL BI HALAL MEMPERERAT TALI SILATURAHMI BAPAS MADIUN

Madiun – Setelah selama 29 hari kita berpuasa untuk melawan segala hawa nafsu manusia, maka tiba saatnya di bulan Syawal yang merupakan bulan suci yang penuh berkah ini untuk melebur segala kesalahan yang pernah kita buat dengan meminta maaf baik kepada keluarga, kerabat maupun handai taulan.

Selasa tanggal 11 Juli 2017 masih di bulan Syawal, Bapas Madiun mengadakan acara halal bi halal dalam rangka selain untuk bersilaturahmi juga ajang para pegawai untuk saling memaafkan dan kembali lagi ke fitri.

Bapas Madiun turut mengundang Kepala Lapas Klas I Madiun dan Kepala Lapas Pemuda Madiun atau yang mewakili, purnawirawan Bapas, Dharmawanita, dan beberapa klien Bapas sebagai perwakilan.

Dengan mengambil tema “MELALUI HALAL BI HALAL KITA KUATKAN IKATAN SILATURAHMI DAN UKHUWAH ISLAMIYAH KELUARGA BESAR BAPAS MADIUN” acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dilanjutkan sengan sambutan oleh Ardius selaku Kepala Bapas Madiun dan dilanjutkan dengan tausiyah dari Kyai Haji Muhammad Wahid yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ababil, Dolopo, Madiun. Beliau menjelaskan tentang arti dari dari kata ramadhan serta bagaimana cara kita agar kembali fitrah dengan sesungguh-sungguhnya. Acara berjalan sangat meriah dan penuh dengan semangat kekeluargaan dan persaudaraan, ditutup dengan saling berjabat tangan untuk saling memaafkan antara tamu undangan dan pegawai Bapas serta dilanjutkan dengan makan siang bersama.

 

KENALI LEBIH DEKAT KARAKTER DIRI YANG MENYESATKAN

Madiun – Untuk kesekian kalinya Bapas Madiun kembali mengadakan bimbingan kepribadian dalam rangka mempersiapkan klien Bapas untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat dengan membawa karakter baru menjadi manusia yang lebih baik dan berguna.

Bimbingan kepribadian diadakan pada hari Rabu (17/05/2017) di aula Bapas tepat pada pukul 09.00 wib dan dibuka oleh KaUr. Tu Sugeng Larianto selaku wakil dari KaBapas yang berhalangan hadir karena dinas ke Bandung.

“Selalu bersyukurlah dalam keadaan apapun dan jangan menyesali dengan apa yang telah terjadi, jangan pernah mengeluh karena apa yang kita peroleh selama ini adalah yang terbaik dari Tuhan. Berusahalah untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik dan bertanggung jawab karena keluarga dan lingkungan sangat menunggu perubahan tersebut”, ujar Sugeng dalam memberikan sambutan.

Selain itu Sugeng juga memberikan pengarahan tentang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terutama dalam persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Diharapkan kedatangan bulan suci ini jangan disia-siakan. “Sambutlah bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita. Perbanyaklah beribadah. Jalankan yang wajib dan perbanyaklah sunnah agar Allah berkenan merubah hidup dan kehidupan kita ke arah yang lebih baik. Niatkanlah untuk berusaha menjadi manusia yang berguna dengan mempergunakan kesempatan datangnya bulan suci umat Islam ini dengan beribadah sebaik-baiknya dan insyaallah Allah nanti yang akan mencukupkan”, tegas Sugeng memberi semangat.

Sebagai psikolog, Agus turut menambahkan agar klien dapat membangun karakter/ harapan baru karena sejatinya menjadi penghuni Lapas merupakan keinginan/ hasrat dari masing-masing individu yang terbalut dengan adanya dorongan baik disadari ataupun tidak dan sering sekali orang tidak berpikir dengan resiko yang akan dihadapi.

Agar tidak terulang kembali tindak pidana yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga berdampak buruk pada keluarga maka kita harus mampu untuk mengubah karakter.

“Karakter/ sifat adalah perilaku yang menjadi kebiasaan. Perilaku yang seharusnya tidak menetap tetapi ternyata menetap karena adanya kebiasaan yang dipelihara”, jelas Agus. Untuk itu Agus mengajak klien Bapas agar mempunyai niat dan tekad yang kuat mengubah karakter lama menjadi karekter yang baru dengan cara berusaha dengan sekuat tenaga membongkar karakter/ kebiasaan lama yang jelek/ buruk dan membangun karakter yang baru dengan salah satu caranya adalah mengubah pola pikir negatif menjadi pola pikir yang baik/ positif.

“Bangunlah karakter baru karena karakter itulah yang dituggu-tunggu oleh keluarga dan lingkungan kalian. Jika kalian mampu untuk membangun karakter yang sehat maka kalian dimampukan oleh Tuhan untuk melakukan kegiatan yang sehat sehingga hidup dan penghidupan kalian pun akan jauh lebih baik dan bahagia. Jangan pernah takut untuk berubah karena ada Bapas yang akan selalu mendampingi kalian”, tutup Agus sembari memberi semangat.

 

 

 

 

PERINGATAN HARI BHAKTI PEMASYARAKATAN KE – 53 TAHUN 2017

Madiun – Setelah sebelumnya beragam lomba olahraga antar pegawai dilaksanakan di Bapas Madiun dalam rangka memperingati hari bhakti Pemasyarakatan ke-53 maka sebagai puncak acara yaitu tanggal 27 April 2017 diadakan upacara hari bhakti Pemasyarakatan yang diikuti oleh Lapas Klas I Madiun, Lapas Pemuda Klas IIA Madiun, Rutan Ponorogo dan Bapas Madiun bertempat di lapangan Lapas Klas IIA Madiun. Upacara Berlangsung dari pukul 07.30 hingga selesai dan bertindak sebagai inspektur upacara adalah Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Kota Madiun.

Tanggal 27 April mempunyai arti sejarah yang penting karena tepat 53 tahun yang lalu lahirlah Sistem Pemasyarakatan setelah adanya konferensi Kepenjaraan di Lembang dan merupakan tonggak awal sistem Sistem Pemasyarakatan ditancapkan sebagai tanda kedaulatan bangsa Indonesia dalam perlakuan terhadap pelanggar hukum yang lebih manusiawi.

“Momentum kali ini bukan hanya sebuah kegiatan seremonial saja, tetapi pada hari ini Pemasyarakatan mempersembahkan wujud nyata Pemerintah dalam menghadirkan negara bekerja. Keberhasilan Pemerintah merevitalisasi Lembaga Pemasyarakatan sebagai sentra industri diharapkan dapat merubah paradigma mesyarakat bahwa Lembaga Pemasyarakatan telah bertransformasi dari lembaga konsumtif menjadi lembaga produktif. Lembaga Pemasyarakatan tidak hanya sebagai tempat narapidana secara konvensional, tetapi juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mendorong dihasilkannya produk-produk berkualitas, bahkan dapat memberikan pemasukan bagi kas negara, termasuk memberikan penghasilan bagi narapidana yang produktif”, ujar Inspektur upacara dalam membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI.

Lebih lanjut beliau mengatan bahwa Menteri mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya  terhadap seluruh jajaran pemasyarakatan yang telah memiliki komitmen kuat dalam melakukan pemberantasan HALINAR (Hp, Pungli, Narkoba) serta upaya memperbaiki kualitas dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Kepada pegawai yang berprestasi dalam melaksanakan tugas dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan penghargaan di bidang kepegawaian.

Dalam rangkaian acara upacara hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 tersebut juga diadakan penandatangan kerjasama dengan pihak-pihak terkait baik di bidang pertahanan dan keamanan, keagamaan, maupun di bidang manufaktur demi mewujudkan pemasyarakatan yang produktif.

Serangkaian kegiatan tersebut ditutup dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur menuju Pemasyarakatan yang lebih baik.

EDUKASI KLIEN BAPAS TERHADAP HIV/AIDS

Madiun – Sebanyak 35 klien Bapas Madiun berkumpul di aula Bapas untuk mengikuti sosialisasi tentang HIV/ AIDS.

Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan dibuka oleh Kabapas Madiun Ardius. Dalam sambutannya Kabapas mengatakan bahwa tujuan diadakannya sosialisasi ini adalah untuk membangun sinergitas agar mampu bersama-sama menahan diri dari narkoba karena dampaknya akan sangat buruk bahkan merupakan salah satu cara tubuh kita mengidap HIV/AIDS. “Akhir-akhir ini banyak kita lihat dan dengar dari media bahwa negara kita saat ini sedang darurat narkoba. Sangat miris kita rasakan karena banyak generasi kita yang ternyata menggunakan bahkan turut serta menyelundupkan barang haram tersebut. Disadari atau tidak, selain narkoba merusak cara dan pola pikir juga merusak tubuh kita dengan berbagai macam penyakit seperti HIV/AIDS. Oleh karena itu kita berkumpul disini untuk menambah pengetahuan tentang HIV/AIDS, bagaimana penularan serta cara pencegahannya”, ujar Ardius.

“Jauhi narkoba sehingga terhindar dari penyakit yang akan membuat kita menyesal, agar kita dapat hidup sehat baik jiwa dan raga sehingga akan tumbuh generasi yang cerdas dan tangguh”, tambah Ardius memberi semangat.

Narasumber dalam sosialisasi HIV/AIDS adalah dr. Praminto Nugroho. Beliau mengatakan jangan takut untuk bersosialisasi dengan penderita HIV/AIDS bahkan memandang rendah mereka, perlakukan penderita HIV/AIDS secara proporsional.

Dalam memberikan edukasinya Praminto menjelaskan tentang bagaimana virus HIV bekerja, cara penularan, perkembangan HIV menjadi AIDS, gejala orang dengan penderita AIDS pada masing-masing usia, dan bagaimana cara mengetahui status HIV seseorang.

“IMS dan HIV hanya dapat dicegah dengan cara ABCD. A = Anda jauhi seks, B = Bersikap saling setia, C = Cegah dengan kondom, D = Dihindari penggunaan narkoba suntik, E = Ajari pasangan dan teman-teman kita”, ujar Praminto sebelum menutup kegiatan.

APEL SIAGA “KAMI KERJA, PASTI BERSIH MELAYANI” GUNA MEMBANGUN INTEGRITAS PEMASYARAKATAN

Madiun – Dalam mengantisipasi semakin maraknya peredaran narkoba, pungutan liar, penggunakan handphone dan segala bentuk penyimpangan yang terjadi di lingkungan pemasyarakatan maka untuk meneguhkan kembali komitmen PASTI SMART secara serentak seluruh jajaran pemasyarakatan dibawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengadakan apel siaga “Kami Kerja, PASTI Bersih Melayani” pada hari Jum’at (31/03/2017).

Untuk Karisidenan Madiun apel siaga diadakan di Lapas Klas I Madiun dan sebagai pemimpin apel adalah Kalapas Madiun Wahid Husen. Apel siaga ini merupakan momentum yang tepat bagi seluruh jajaran pemasyarakatan dalam melakukan perubahan dan pembenahan terhadap diri, meningkatkan integritas melalui revolusi mental, serta menyatukan tekad bersama dalam menjadikan pemasyarakatan sebagai institusi yang bersih dari pungutan liar, bersih dari narkoba, bersih dari handphone, dan bersih dari segala bentuk penyimpangan yang tertuang dalam Deklarasi “Kami Kerja, PASTI bersih melayani”.

Dalam apel siaga ini Kalapas membacakan amanat dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly. “Sebagai institusi penegak hukum, kita wajib melakukan pembenahan melalui upaya reformasi hukum dengan melakukan pemberantasan pungli dan peredaran gelap narkotika agar menjadikan pemerintah yang bersih, jujur, adil, serta meningkatkan kemajuan bangsa dan negara bidang hukum dengan melakukan pembenahan secara komperhensif dan nyata terhadap persoalan-persoalan yang saat ini membelenggu jajaran Pemasyarakatan”, ujarnya.

Lebih lanjut Wahid berpesan agar Petugas Pengaman Pintu Utama (P2U) wajib melakukan penggeledahan secara konsisten kepada siapapun, dan apapun yang melewati pintu utama, segera melaporkan kepada Pimpinan apabila terdapat pihak yang tidak mau digeledah, memastikan alat komunikasi (handphone) pengunjung dan petugas didalam loker yang telah disediakan. “Kepala Rutan dan Lapas serta seluruh Pejabat Struktural mendampingi Petugas P2U pada saat melakukan penggeledahan melalui mekanisme piket, wajib mencatat dan melaporkan kepada Pimpinan terhadap Petugas P2U yang tidak melakukan penggeledahan, dan terhadap mereka yang menolak digeledah. Dalam hal ini mereka bertanggung jawab jika terjadi penyimpangan terhadap pegawainya”, tegas Wahid.

Menteri Kemenkumham juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran Pemasyarakatan dalam memenuhi hak-hak Anak yang berhadapan dengan hukum melalui pelayanan, pendidikan, pembinaan, pendampingan, dan pembimbingan kepada 3.624 Anak Binaan di Rutan, Lapas, dan LPKA dan menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah telah membentuk 33 LPKA yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai tindak lanjut dari amanat UU No.11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

“Saya menginstruksikan kepada seluruh Kepala Rutan dan Lapas untuk segera memindahkan Anak yang berada pada Rutan dan Lapas yang saudara pimpin ke LPKA sebelum tanggal 27 April 2017 dan pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Kepala Divisi Administrasi di wilayah Saudara,” tambah Wahid.

Menteri Kemenkumham juga memotivasi seluruh petugas di jajaran pemasyarakatan terus bersemangat untuk bekerja lebih keras, penuh dedikasi, memiliki komitmen untuk menjaga integritas moral, dan memiliki keyakinan untuk membangun pemasyarakatan yang lebih baik dimasa depan serta tetap menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai semangat pengabdian yang tulus ikhlas. Berharap Semoga Tuhan YME senantiasa mengiringi keinginan luhur dengan limpahan rahmat, nikmat dan karunia-Nya, untuk selalu mengabdi dan berbakti kepada nusa, bangsa, dan negara.

Isi deklarasi “Kami Kerja, PASTI Bersih melayani”

Kami Petugas Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyadari, bahwa peningkatan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi menjadi kewajiban kami. Untuk itu kami berjanji:

  1. Bekerja dengan semangat PASTI;
  2. Elaborasi Sumber Daya untuk Indonesia Mandiri;
  3. Realisasikan target kinerja tanpa narkoba dan pungli;
  4. Siap ditindak apabila terindikasi;
  5. Integritas menjadi standar kualitas diri;
  6. Hakekatnya siap mengabdi bagi kejayaan negeri.

 

 

 

 

 

BIMBINGAN KEPRIBADIAN: ADAKAH MANUSIA YANG GAGAL MENJADI MANUSIA??

Madiun (15/03/2017) – Sesuai dengan motto Bapas Madiun “Membimbing demi sesama” program bimbingan kepribadian merupakan salah satu program unggulan Bapas Madiun dalam memberikan pembinaan mental kerohanian kepada Klien Bapas yang bertujuan untuk memberikan arahan dan motivasi kepada Klien agar tetap optimis dalam menatap masa depan, membangun jati diri yang positif, serta dapat meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik.

Bertempat di Aula Bapas Madiun pada Rabu (15/03/2017), bimbingan kepribadian diadakan dengan mengambil tema “ADAKAH MANUSIA YANG GAGAL MENJADI MANUSIA??” dan Agus Purwanto sebagai narasumber.

Sebagai sambutannya Kabapas mengatakan bahwa apa yang terjadi pada diri kita adalah pemberian yang terbaik dari Allah SWT, kita harus meyakininya meskipun kadang terlihat buruk di mata kita seperti masuk ke dalam Lapas. Justru hal tersebut terjadi karena Allah sayang dengan kita.

“Bisa jadi kejadian buruk yang menimpa kita itu justru akan merubah kita menjadi manusia dengan kualitas yang lebih baik”, kata Ardius.

“Tunjukkan bahwa meski kita orang yang pernah dihukum tetapi hal tersebut justru membuat jati diri kita menjadi lebih baik. Berbuatlah yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, maupun bangsa dan negara. Pelajarilah lebih dalam tentang agama, cara hidup yang benar dalam bersosialisasi, bahkan jadikan diri kita menjadi panutan yang baik di masyarakat sehingga kehadiran kita menjadi nilai tersendiri untuk warga dan tidak menimbulkan keresahan”, ujarnya lebih lanjut dalam memberi semangat dan motivasi.

“ADAKAH MANUSIA YANG GAGAL MENJADI MANUSIA??” adalah upaya yang dilakukan oleh Bapas agar Klien dapat mengenali diri sendiri dan mempunyai konsep berpikir secara benar sehingga dapat merubah jati diri ke arah yang lebih baik.

Narasamber menekankan metode pembelajarannya dengan mengajak Klien untuk berpikir positif. “Persoalan awal seseorang adalah di pikirannya. Jika pikiran diberikan hal-hal yang positif maka akan menurunkan perilaku yang sesuai dengan pikirannya demikian juga sebaliknya. Pikiran seseorang sangat luas, tidak dapat dibatasi karena hanya diketahui oleh orang yang bersangkutan dan bukan orang lain. Berhati-hatilah dalam berpikir dan tanamkanlah hal-hal positif ke dalam pikiran sehingga akan berimbas pada perilaku yang positif pula”, ujar Agus.

“Janganlah pernah gagal menjadi manusia yaitu manusia yang masih hidup di dalam sangkar dan tidak mau berubah ke arah lebih baik. Manusia seperti itu tidak dapat disebut sebagai manusia karena ia tidak hidup dan tidak berguna bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan, maupun bangsa dan negara”, imbuhnya.

“Tanamkanlah hal-hal positif ke dalam pikiran anda sehingga trcipta pula hal-hal baik dan positif dalam kehidupan anda yang dapat merubah hidup anda ke arah yang jauh lebih baik dengan keindahannya yang tidak akan pernah anda sangka”, lajutnya dalam memberikan motivasi.

Kegiatan ini dihadiri oleh 45 Klien yang sangat antusias dan bersemangat setelah mendapat motivasi dari narasumber untuk mengubah pola pikirnya menjadi positif dengan harapan mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik, manusia yang baru dan sehat, serta dapat diterima kembali di sisi keluarga dan masyarakat.

 

MONEV KEPALA DIVISI PEMASYARAKATAN JATIM

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian hukum dan HaM Jawa Timur Bapak Harun Sulianto melakukan monitoring dan evaluasi kepada UPT Jajaran Pemasyarakatan di wilayah Kota Madiun. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 25 Januari 2017. Adapun Unit Pelaksana Teknis yang di kunjungi adalah Lapas Kelas IIA Pemuda, Lapas kelas I Madiun dan Bapas Kelas II Madiun. Sekitar pukul 14.30 Wib Bapak Harun sampai di Bapas Kelas II Madiun dan langsung melaksanakan audiensi dengan pegawai. Pada kesempatan itu Kepala Divisi  menyampaikan beberapa hal antara Lain :

  1. memperingatkan kepada Petugas PK yang ada di Bapas Madiun untuk Optimalisasi Undang-Undang SPPA mengingat hasil Litmas Anak diketahui dan dibaca oleh Stoke Holder Penegak Hukum terkait.
  2. Optimalisasi terhadap permintaan Litmas Pengusulan Pembebasan Bersyarat, Cuti mengunjungi keluarga dari Lapas dan Rutan mengingat lapas dan Rutan saat ini over Capasitas.

Pada akhir pertemuan tersebut Kepala Divisi berpesan kepada semua pegawai untuk melaksanakan tugas secara profesional seperti pada slogan “ Smart “.

1 2 3 4 5 6 12