WAWASAN NUSANTARA BAGI KLIEN

Dari kiri ke kanan (Kasubsi BKD Bapak Sugeng - Pembicara 1 Bapak Mayor ARM Mulyadi - Kabapas Madiun Bapak Ardius - Perwakilan Polsek Taman Bapak Kartoyo

Kasubsi BKD Bapak Sugeng – Pembicara 1 Bapak Mayor ARM Mulyadi – Kabapas Madiun Bapak Ardius – Perwakilan Polsek Taman Bapak Kartoyo (Ki-Ka)

Madiun – Pemahaman wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Dewasa ini banyak sekali kejadian di bumi pertiwi yang membuat miris seperti kasus bom yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, adanya gerakan radikal yang membuat resah keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara bahkan munculnya gerakan separatis yang mengancam kedaulatan NKRI.

Berkaca dari beberapa kejadian yang cukup dapat memperkeruh kebhinekaan yang ada ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut maka hari Selasa (17/07/2018) bertempat di aula lantai 2 Bapas Madiun mengadakan bimbingan kepribadian untuk klien tentang wawasan nusantara, kebangsaan dan cinta NKRI dengan menggandeng Kodim Kota dan sebagai pembawa materi adalah Mayor (arm) Mulyadi.

Sebanyak kurang lebih 50 (lima puluh) klien mendengarkan dengan seksama pemahaman tentang wawasan kebangsaan. Mulyadi menyampaikan materi dengan penuh semangat sehingga klien pun antusias mendengarkan apa yang disampaikan.

Materi diberikan dengan maksud agar klien mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban dalam berbangsa dan bernegara. “Jauhi sifat radikal,jangan mudah terprovokator apalagi menjadi provokator, cintailah Indonesia, tingkatkan rasa tepo seliro diantara sesama, pandanglah orang lain meski perbeda SARA sebagai saudara agar negara kita menjadi aman tentram loh jinawi, dan penuh dengan keberkahan”, ujar Mulyadi.

Selain itu Mulyadi juga mengatakan meskipun klien pernah berada di balik jeruji besi agar tidak berputus asa, minder, rendah diri. “Syukurilah apa yang diberikan Tuhan pada anda hari ini, karena dengan anda berada di balik jeruji besi berarti Tuhan ingin anda menjadi manusia yang lebih baik, Tuhan sayang dengan anda. Teruslah semangat, yakinkan diri anda bahwa anda pasti bisa menjadi lebih baik. Ingat….bukan berarti orang lain tidak punya salah..semua orang punya salah..jadi jangan berkecil hati..teruslah berusaha memperbaiki diri sehingga anda semua dapat turut menjaga keutuhan NKRI yang kelak dikemudian hari akan kita wariskan ke anak cucu kita”, tegas Mulyadi memberi semangat.

Pada sesi akhir, Bapas menghadirkan Klien teroris yang menceritakan pengalaman hidupnya hingga akhirnya menyadari kesalahannya dan kini berusaha mengajak kawan-kawannya yang termakan paham radikal untuk kembali ke jalan yang benar dan turut menjaga keutuhan NKRI.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *