Category Archives: Seputar Bapas Madiun

PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN MENGGUNAKAN MEDIA HIDROPONIK

Madiun (28/07/16) -Dengan beralihnya cara pandang masyarakat saat ini ke arah pola hidup yang lebih sehat, budidaya tanaman menggunakan media hidroponik mulai dilirik oleh konsumen pasar, kenapa? karena tanaman hasil budidaya menggunakan hidroponik selain kualitas tanaman terjaga juga lebih menyehatkan sebab tidak menggunakan bahan-bahan kimia.

Untuk petani, penanaman tanaman hidroponik juga dianggap lebih menguntungkan karena tidak merusak media tanah, dapat memeriksa akar tanaman secara periodik, pemakaian air lebih efisien, pertumbuhan lebih cepat, kualitas terjaga, dan dapat ditanam kapan saja.

Tetapi saat ini petani Indonesia belum banyak yang beralih ke budidaya hidroponik karena selain perangkat yang masih relatif sulit didapat, butuh keahlian khusus, maupun investasi awal yang relatif mahal padahal pangsa pasar untuk tanaman hidroponik ini cukup menjanjikan.

Bapas Madiun melihat kesempatan baik tersebut untuk dapat memberikan pengetahuan tentang hidroponik kepada klien sehingga klien setidaknya mengetahui seperti apa cara penanaman dengan sistem hidroponik bahkan tidak menutup kemungkinan klien tertarik untuk menggunakan cara tersebut sebagai media penanamannya karena tidak dapat dipungkiri tanaman menggunakan budidaya hidroponik mempunyai harga jual jauh lebih mahal dari tanaman menggunakan media tanah dan permintaan pasar yang masih besar.

Oleh karena itu bimbingan kemandirian dari Bapas Madiun kali ini menggandeng narasumber dari Dinas Sosial Kota Madiun untuk memberikan pelatihan berupa budidaya tanaman pertanian dengan menggunakan media hidroponik.

Sebagai narasumber adalah ibu Tutik. Beliau menjelaskan tentang apa itu hidroponik, media apa saja yang digunakan, sistem-sistem yang digunakan dalam budidaya hidroponik, keuntungan dan kekurangan sistem ini, cara bercocok tanam menggunakan media hidroponik bahkan beliau bersedia memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada klien jika tertarik, dan dapat membantu klien dalam memasarkan produknya. Selain memberikan pengarahan, Tutik juga memberikan praktek cara dasar bertanam menggunakan media hidroponik ini.

Pelatihan kali ini diikuti oleh sekitar 50 Klien. Klien sangat antusias dalam memperhatikan pengarahan dari narasumber karena kebanyakan klien Bapas mencukupi kehidupannya dengan bercocok tanam. Pelatihan selesai tepat pada pukul 12.00 wib dan Bapas tetap akan mengadakan pelatihan tanaman hidroponik pada sesi selanjutnya agar para klien dapat lebih paham tentang cara menanam hidroponik yang tepat dan sesuai.

KaBapas mengharapkan pelatihan ini dapat bermanfaat bagi klien, memberikan alternatif/ pandangan cara menanam dengan menggunakan media hidroponik, dan jika diterapkan dapat membantu dalam perbaikan ekonomi klien.

Acara berlangsung dengan sukses dan ditutup oleh Kasubsie BKD dengan mengatakan bahwa Bapas akan mendukung klien jika berminat terjun ke media penanaman hidroponik dan akan memberikan pelatihan kelanjutan untuk memperdalam bagi klien yang tertarik.

SOSIALISASI UU NO. 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (SPPA) DI SMA 3 MADIUN

Madiun (21/7/16) – Tahun ajaran baru kali ini dimanfaatkan oleh Bapas Madiun mengadakan penyuluhan hukum. Selain untuk memperkenalkan Bapas juga mensosialisasikan Undang-Undang no. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak kepada seluruh siswa baru di SMA 3 Madiun.

Acara tersebut diadakan pada hari Kamis tanggal 21 Juli 2016 tepat pada pukul 11.00 wib bertempat di aula SMA 3 Madiun dan dihadiri oleh seluruh siswa baru.

Sebagai narasumber adalah Kabapas Madiun Lilik Sulistiyowati dan Kasubsie BKA Djaka Sutedjo. Lilik menyampaikan tentang tugas pokok dan fungsi Bapas serta memperkenalkan UU no. 11 Tahun 2012 dan dilanjutkan oleh Djaka yang memberikan praktek secara langsung.

Siswa sangat serius mendengarkan penyuluhan hukum tersebut bahkan pada saat dibuka sesi pertanyaan, banyak siswa yang antusias dalam bertanya bahkan banyak pertanyaan kritis yang menuntut para narasumber dapat menjawab keingintahuan mereka.

Agar suasana tidak terlalu serius, ditengah-tengah acara diadakan mini games yang menarik sebagai ice breaking sehingga suasana acara berlangsung serius tapi juga santai.

Di akhir acara  Kabapas kembali mengingatkan kepada para siswa agar lebih berhati-hati dalam bertindak, taat hukum, tidak melakukan pelanggaran hukum yang menyebabkan siswa harus berhadapan dengan hukum dan jangan menyia-nyiakan masa muda dengan melakukan tindakan melawan hukum yang justru nantinya akan disesali dan bahkan merusak masa depan diri sendiri.

Acara diakhiri tepat pada pukul 12.00 wib dan pemberian bingkisan hadiah kepada 3 (tiga) orang siswa yang dianggap kritis dalam memberikan pertanyaan.

 

SILATURAHIM KELUARGA BESAR BAPAS MADIUN

Madiun – 15/07/2016 Setelah 1 bulan lamanya berpuasa di Bulan Ramadhan rasanya kurang afdol jika kita tidak saling memaafkan di bulan Syawal ini, bulan yang penuh kemengan. Hal tersebut yang mendasari Bapas Madiun kemudian berinisiatif untuk mengadakan acara Silaturahim antar pegawai dan keluarga besar Bapas Madiun. Selain saling memaafkan juga sebagai ajang bersilaturahim dengan keluarga besar Bapas Madiun karena Bapas Madiun juga mengundang para pensiunan pejabat maupun pegawai Bapas sebagai bentuk pengharrgaan atas dharma bakti yang telah beliau-beliau lakukan selama menjadi Pegawai Bapas Madiun.

Acara ini dapat terselenggara berkat sumbangsih dari para pejabat dan pegawai Bapas Madiun yang rela menyumbangkan pikiran dan tenaganya demi kesuksesan jalannya acara. Para pegawai saling bahu membahu dalam mempersiapkan sarana dan prasarana.

Acara dimulai tepat pada pukul 08.00 wib dengan dibuka oleh pembacaan tilawatil Qur’an dan dilanjutkan dengan ceramah keagamaan. Sebagai penutup dari serangkaian acara adalah ramah tamah antar seluruh pegawai dan keluarga besar Bapas madiun dilanjutkan dengan menyantap sajian yang dihidangkan.

Meskipun acara berlangsung secara sederhana tetapi penuh khidmat dan penuh semangat kekeluargaan. Acara selesai pada pukul 11.15 wib karena akan ada sholat Jum’at.

 

BUKA PUASA AJANG SILATURAHIM KELUARGA BESAR BAPAS MADIUN

Madiun, 23/06/16 Di bulan puasa yang penuh berkah ini Bapas Madiun mengadakan buka puasa bersama keluarga besar pegawai bapas Madiun. Acara ini  merupakan ide dari Kabapas Lilik Sulistiyowati dengan tim kerohanian Bapas dan didukung oleh seluruh pegawai Bapas.

Buka puasa bersama ini dapat terselenggara berkat hasil swadaya bersama antar pegawai yang bersedia menyisihkan sebagian rejekinya dan bertempat di aula Bapas Madiun. Yang menarik dengan acara berbuka kali ini selain mengundang keluarga besar pegawai juga menghadirkan Ustad Ali Marwah sebagai penceramah dan juga 25 (dua puluh lima) anak yatim.

Acara dimulai pada pukul 16.00 wib dengan dibuka oleh Kabapas dan dilanjutkan dengan lantunan Asmaul Husna yang dibawakan oleh pegawai-pegawai wanita Bapas bersama klien. Menjelang berbuka puasa acara dilanjutkan dengan ceramah tentang makna dari Nuzulul Qur’an.

Berbuka puasa kali ini penuh dengan suasana hangat kekeluargaan dan berjalan dengan lancar berkat kerjasama yang terjalin antar pegawai Bapas. Acara buka bersama ini ditutup dengan sholat Taraweh berjamaah dipimpin oleh ustad Ali Marwah dan diikuti oleh seluruh pegawai Bapas beserta anak yatim.

PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108

Madiun – Jum’at, 20 Mei 2016 Bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke – 108 dengan mengambil tema “Melalui Hari Kebangkitan Nasional kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju dan Sejahtera”.

Upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional diselenggarakan oleh Bapas Madiun di halaman depan kantor Bapas Madiun. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kepala Bapas MadiunSigit Sudarmono. Upacara diikuti oleh seluruh pejabat struktural beserta staf dengan menggunakan pakaian korpri.

Semangat kebangkitan nasional ini pertama kali muncul dari berdirinya Organisasi Modern Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908.

“Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai”, ujar Sigit membacakan amanat dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI.

Lebih lanjut Sigit mengatakan bahwa NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup ditenga masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke sehingga menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan dehari-hari.

Terlebih dengan masalah yang dihadapi oleh bangsa saat ini dengan kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, misalnya, medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya, belum permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan pornografi yang terjadi pada generasi yang masih belia. Serta saat ini kita juga dihadapkan dalam kompetisi global.

“Dengan tema “Melalui Hari Kebangkitan Nasional kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju dan Sejahtera” kita ingin menunjukkan bahwa tantangan apapun yang kita hadapi saat ini harus kita jawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter”, imbuhnya.

Di akhir amanat Sigit mengatakan, ” Semoga dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional ke -108 tahun 2016 ini, kinerja kita semakin baik dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Teriring salam dan doa penuh harapan kiranya kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampai kapanpun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangktan Nasional ke – 108. Indonesia tetap jaya!”.

Upacara diikuti dengan khidmat dan tertib oleh seluruh pegawai Bapas Madiun.

SIRAMAN ROHANI – SIFAT YANG HARUS DIMILIKI ORANG MUKMIN

Madiun (23/3/2016) – Bapas Madiun kembali mengadakan bimbingan kerohanian yang diperuntukan bagi pegawai Bapas dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta agar selalu mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT.

Kegiatan ini diadakan di Musholla Bapas pada pukul 10.00 wib sampai dengan waktu dhuhur yang dihadiri oleh hampir seluruh pegawai. Sebagai penceramah, dihadirkan Ust. Mujianto, M. Ai dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sebagai materi bimbingan mengetengahkan sifat-sifat yang harus dimiliki orang mukmin agar ibadah yang dilakukan dapat tetap istiqomah. Ada 10 sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin adalah sebagai berikut :

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)

Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan ikatan yang kuat dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuanNya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah.

2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar)

Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam haditsnya, Beliau bersabda:

“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”.

Dari ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan harus merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)

Merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki setiap muslim. Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah SWT di dalam Qs. Al-Qalam: 4, yang artinya “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung”.

4. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)

Kekuatan jasmani berarti seorang muslim harus memiliki daya tahan tubuh yang prima sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan yang lainnya.

Karena kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: ” Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yan lemah”.

5. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berpikir)

Salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas). Didalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang kita lakukan kecuali harus dimulai dengan aktifitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.

Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir, seperti salah satu firman Allah Qs. Al-Baqarah [2]:219 yang artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar da judi. Katakanlah: “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berpikir”.

6. Mujadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)

Setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah bersabda yang artinga: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)” (HR. Hakim).

7. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)

Waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan RasulNya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.

Oleh karena itu setiap muslim dituntut untuk pandai mengelola waktu dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif.

Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara yakni, waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)

Suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme harus selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat, berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/ mandiri)

Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tidak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya  itu menjadi sebab baginya mendapat rejeki dari Allah SWT. Rejeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.

10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)

Setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan ini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain” (HR. Qudhy dari Jabir).

Jadi jangan sampai seorang muslim keberadaannya tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.

Demikian secara umum sifat-sifat seorang mukmin di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Sesuatu yang perlu kita standarisasikan sebagai muslim.

Wallahu’alam…

 

 

PENYULUHAN HUKUM SERENTAK BAPAS MADIUN

Madiun – Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) mengadakan program Penyuluhan Hukum Serentak (Luhkumtak) di 33 kantor wilayah Kemenkumham yang bertemakan “Cerdas Hukum dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” dan menargetkan 1 juta orang mengikuti penyuluhan tersebut.

Balai Pemasyarakatan (Bapas) Madiun sebagai salah satu unsur dari Kemenkumham turut mendukung aksi tersebut dengan melakakuan penyuluhan di SMU 1 Mejayan dan sebagai narasumber menggandeng pakat hukum Dr. Subadi SH, MHum dari Universitas Merdeka Madiun.

Aksi ini dilaksanakan untuk mewujudkan kemanfaatan hukum yang berkePASTIan dan menciptakan masyarakat cerdas hukum sihingga seluruh lapisan masyarakat siap dalam menghadapi era MEA.

Kegiatan penyuluhan ini resmi dibuka oleh Sigit Sudarmono (Kepala Bapas Madiun) dengan membacakan sambutan dari Menteri hukum dan Ham.

Dalam sambutannya melalui Kepala Bapas mengatakan bahwa agar seluruh masyarakat berkontribusi dalam menghadapi era MEA dan tidak hanya berpangku tangan serta dapat menjadi masyarakat yang cerdas hukum sehingga mampu menghadapi persaingan global.

“Kegiatan ini merupakan bentuk semangat gotong royong seluruh jajaran masyarakat agar mampu berkontribusi secara progresif dalam menghadapi “gempuran” di era ini, mengingat akan terjadi mobilisasi, tidak hanya barang dan jasa bahkan tenaga kerjapun akan berlalu lalang di “pasar ebas” ASEAN. Sebagai salah satu anggota ASEAN, negeri kita ini tercinta ini, tentunya menjadi salah satu tujuan yang sangat menjanjikan, karena potensinya yang sangat luar biasa, tidak hanya penduduknya yang berjumlah besar tetapi juga sumber daya yang menggiurkan”, ujarnya.

“Kegiatan penyuluhan hukum serentak yang kita laksanakan hari ini tentunya menjadi semangat tersendiri bagi kita untuk tidak hanya “berpangku tangan”, memandang dari kejauhan, membiarkan “negara tetangga” mengambil peran dalam pola-pola yang tidak dapat kita prediksikan. Kita harus mampu mengantisipasi dari berbagai aspek yang menyertai, sehingga tidak akan pernah ada dominasi yang dilakukan oleh pihak manapun yang memanfaatkan potensi diberlakukannya “Masyarakat ASEAN”, lanjutnya.

“Atas dasar pemikiran tersebut, maka Kemenkumham yang secara tugas dan fungsi mempunyai peran dalam pembentukan hukum, pembudayaan hukum, pelayanan hukum, penegakkan hukum dan pemajuan HAM bertanggung jawab mewujudkan kemanfaatan hukum dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Terkait hal ini peran berbagai pihak tentu sangat diperlukan, sehingga kemanfaatan hukum yang berkePASTIan dapat diwujudkan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pendidikan hukum bagi masyarakat, sehingga masyarakat menjadi cerdas hukum, yang pada akhirnya mampu menghadapi persaingan global yang semakin besar”, tambahnya.

Untuk itu Menteri Kemenkumham merasa perlu mengambil tindakan karena dirasa bahwa pengetahuan masyarakat dalam menghadapi MEA masih sangat minim, sehingga diadakanlah sosialisasi secara masif dari informasi yang paling sederhana sampai pada pemahaman secara utuh mengenai MEA.

Aksi ini serentak diadakan pada Kamis (28/1/2016) dari jam 9 hingga jam 11.30 WIB dan melibatkan 300 siswa kelas X SMU 1 Mejayan. Para siswa mendengarkan dengan serius dan penuh antusias dan di akhir acara diadakan doorprize bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pihak Bapas untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang MEA.

 

 

 

 

 

 

BIMBINGAN KEROHANIAN PEGAWAI JANUARI 2016

MADIUN (27/1) – Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, Bapas Madiun kembali mengadakan bimbingan kerohanian bagi pegawai pada hari Rabu, 27 Januari 2016 yang diadakan setiap 1 bulan sekali di musholla Bapas.

Dalam sambutannya Kepala Bapas menyampaikan bahwa kegiatan kerohanian ini rutin diadakan agar pegawai dalam melaksanakan tugasnya tidak terlepas dari alur/ tata cara yang diatur dalam agama sehingga selalu dalam perlindungan Allah SWT. “Mohon agar pegawai dapat memahami apa yang disampaikan oleh Kyai dan memasukkannya ke dalam pikiran dan hati masing-masing, dan semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat untuk hidup kita sekarang maupun untuk selanjutnya”, ujarnya.

Sebelum ceramah, didahului dengan solat sunat berjamaah dhuha dan solat sunah berjamaah hajat. Sebagai penceramah adalah KH. Wiranto yang didatangkan dari Ponpes Al-Abror, Tegalarum, Magetan. Beliau menjelaskan tentang tata cara dalam melaksanakan solat hajat dan menjelaskan tentang makanan yang halalan toyyiban (makanan baik yang diperoleh dengan cara yang baik yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita). “Sebagai contoh kambing. Kambing halal dimakan tetapi tidak halalan toyyiban jika dimakan oleh orang yang menderita tekanan darah tinggi karena dapat memperparah si penderita, itulah arti sesungguhnya dari halalan toyyiban”, tegasnya.

Beliau menjelaskan agar makanan yang masuk kedalam tubuh haruslah makanan yang halalan toyyiban agar dapat membawa pengaruh yang baik bagi batiniah dan lahiriah manusia sehingga pekerjaan yang dilakukan juga dapat selesai dengan sempurna. “Jauhkan diri kita dari hal-hal yang haram yang dapat merusak jiwa, karena sejatinya tiap-tiap manusia akan kembali kepada Sang Pencipta untuk mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing dan hanya 3 amal yang dapat menolong bagi orang-orang yang beriman, yaitu amal jariyah, anak yang soleh, ilmu yang bermanfaat”, tambahnya.

Di akhir ceramah, beliau mengingatkan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita karena semakin hari umur tidak bertambah tetapi justru makin berkurang. Ceramah diakhiri setelah datang adzan dhuhur dan dilanjutkan dengan solat dhuhur berjamaah.

 

 

 

BIMBINGAN KEMANDIRIAN – KAPAL BAMBU

Madiun (20/1) – Rabu, 20 Januari 2016 Bapas Madiun kembali mengadakan kegiatan bimbingan kemandirian membuat kapal dari bahan dasar bambu. Sebagai narasumber didatangkan dari klien Bapas sendiri yang memiliki keahlian dan ketrampilan tersebut yaitu Suprapto. Bimbingan kemandirian ini dilaksanakan dalam rangka mmenuhi program kerja yang telah dibuat oleh Bapas Madiun untuk Tahun Anggaran 2016.

Harid dalam kegiatan tersebut Sigit Sudarmono (Kabapas) selaku pembina, Andik Surasa (Kasubsi BKD) selaku penanggung jawab kegiatan, serta 30 peserta yang merupakan klien dari Bapas Madiun. Kegiatan dilaksanakan di Aula lt. 2 Bapas Madiun dan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Dalam sambutannya sigit mengatakan bahwa kegiatan bimbingan kemandirian ini selayaknya dapat dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan karena sangan bermanfaat. Peserta mendapat ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan baru yang mungkin saja suatu saat nanti dapat digunakan sebagai bekal hidup.

“Jika nanti ada klien yang memiliki kemampuan ataupu keahlian baik di bidang serupa atau dibidang lain yang ingin di-sharing kepada teman-teman atau klien Bapas dapat menginformasikan kepada petugas pembimbing kemasyarakatan (PK) masing-masing. Kami selaku pembimbing akan berusaha mewadahi dan menindaklanjuti dalam bentuk bimbingan kemandirian seperti ini. Karena bimbingan kemandirian seperti ini tidak harus mengambil narasumber dari luar tetapi dapat juga dari klien yang memiliki keahlian tertentu karena pada dasarnya bimbingan ini dilaksanakan dari kita dan untuk kita”, tambahnya.

Peserta sangat antusias dan serius mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh Suprapto dan mempraktekkan setiap arahan darinya. Kegiatan dibagi menjadi 4 kelompok dan pada akhirnya masing-masing kelompok dapat membuat 1 kapal berbahan dasar bambu, meskipun belum halus pembuatannya tetapi peserta dapat lebih mengasah kemampuannya dengan sering melatih membuat. Selain itu, bahan bambu ini tidak hanya dapat digunakan untuk membuat kapal saja tetapi dapat digunakan untuk membuat apa saja sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Bimbinngan kemandirian ini ditujukan untuk memberikan langkah awal atau dasar dalam membuat sesuatu sesuai dengan keinginan pembuat.

APEL DEKLARASI JANJI KINERJA TAHUN 2016

Madiun (4/1)- Bertempat di Lapangan dalam Lapas Klas I Madiun pada hari Senin tanggal 04 Januari 2016 diselenggarakan Apel Deklarasi Janji Tahun 2016 yang dipimpin oleh Kalapas, Asep Saeful Anwar. Apel diikuti oleh seluruh Pejabat dan pagawai UPT Pemasyarakatan se-Karisidenan Madiun.

Apel didahului dengan pembacaan Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2016 yang dipimpin oleh Mashudi, Kabid Pembinaan Lapas Klas I Madiun dan diikuti oleh seluruh peserta apel.

Isi Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2016 :

1. Kami berkinerja Profesional

2. Kami berkinerja Akuntabel

3. Kami berkinerja Sinergi

4. Kami berkinerja Transparan

5. Kami berkinerja Inovatif

Setelah pembacaan Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2016 dilanjutkan oleh sambutan Menkumham yang dibacakan oleh pemimpin apel.

Asep dalam arahan tertulis Menkumham mengatakan saatnya membenahi pembentukan hukum.

“Tentunya dengan memperkuat fungsi legislasi pemerintah untuk menghasilkan produk legislasi yang solutif, berpihak pada kepentingan masyarakat, pelibatan masyarakat dalam proses legislasi, serta menyediakan akses terhadap seluruh proses dan produk legislasi sehingga produk hukum yang kita hasilkan adalah produk hukum yang memiliki kemanfaatan hukum yang berkePASTIan, pesan Menkumham.

“Dibidang pelayanan hukum, titik tekannya pada ketepatan dan kemudahan bagi publik, jangan ada lagi diskriminasi dan manipulasi. Stop kolusi dan korupsi. Optimalisasi penggunaan teknologi informasi akan menjadi solusi, ujarnya.

Nilai-nilai PASTI yang merupakan akronim dari profesional, akuntabel, sinergi, transparan, inovatif diyakini akan melahirkan semangat kinerja, khususnya semangat bersinergi yang merupakan pengejawantahan dari semangat gotong royong.

“Mari jadikan nilai PASTI sebagai dasar kita bekerja dan berkinerja di tahun 2016 sehingga keterbatasan sumber daya bukan lagi menjadi suatu penghalang tetapi menjadi peluang untuk berinovasi”, tegasnya.

Di akhir sambutannya, Menkumham mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Kementerian atas kerja keras dan kerja cerdasnya dengan semangat ikhlas untuk tugas yang tuntas dan berkualitas.

“Saya juga mengucapkan selamat menyongsong tahun baru 2016, semoga Tuhan Yang Maha Perkasa senantiasa melindungi kita semua”, pungkasnya.

Melalui pencanangan deklarasi ini, seluruh pejabat diarahkan menjadi Aparatur Sipil Negara yang SMART, yang mampu bersaing dengan kondisi perkembangan zaman yang semakin maju dan berskala Internasional yaitu Kementerian Hukum dan HAM menuju kelas dunia.

 

1 3 4 5 6