BIMBINGAN KEPRIBADIAN: ADAKAH MANUSIA YANG GAGAL MENJADI MANUSIA??

Madiun (15/03/2017) – Sesuai dengan motto Bapas Madiun “Membimbing demi sesama” program bimbingan kepribadian merupakan salah satu program unggulan Bapas Madiun dalam memberikan pembinaan mental kerohanian kepada Klien Bapas yang bertujuan untuk memberikan arahan dan motivasi kepada Klien agar tetap optimis dalam menatap masa depan, membangun jati diri yang positif, serta dapat meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik.

Bertempat di Aula Bapas Madiun pada Rabu (15/03/2017), bimbingan kepribadian diadakan dengan mengambil tema “ADAKAH MANUSIA YANG GAGAL MENJADI MANUSIA??” dan Agus Purwanto sebagai narasumber.

Sebagai sambutannya Kabapas mengatakan bahwa apa yang terjadi pada diri kita adalah pemberian yang terbaik dari Allah SWT, kita harus meyakininya meskipun kadang terlihat buruk di mata kita seperti masuk ke dalam Lapas. Justru hal tersebut terjadi karena Allah sayang dengan kita.

“Bisa jadi kejadian buruk yang menimpa kita itu justru akan merubah kita menjadi manusia dengan kualitas yang lebih baik”, kata Ardius.

“Tunjukkan bahwa meski kita orang yang pernah dihukum tetapi hal tersebut justru membuat jati diri kita menjadi lebih baik. Berbuatlah yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, maupun bangsa dan negara. Pelajarilah lebih dalam tentang agama, cara hidup yang benar dalam bersosialisasi, bahkan jadikan diri kita menjadi panutan yang baik di masyarakat sehingga kehadiran kita menjadi nilai tersendiri untuk warga dan tidak menimbulkan keresahan”, ujarnya lebih lanjut dalam memberi semangat dan motivasi.

“ADAKAH MANUSIA YANG GAGAL MENJADI MANUSIA??” adalah upaya yang dilakukan oleh Bapas agar Klien dapat mengenali diri sendiri dan mempunyai konsep berpikir secara benar sehingga dapat merubah jati diri ke arah yang lebih baik.

Narasamber menekankan metode pembelajarannya dengan mengajak Klien untuk berpikir positif. “Persoalan awal seseorang adalah di pikirannya. Jika pikiran diberikan hal-hal yang positif maka akan menurunkan perilaku yang sesuai dengan pikirannya demikian juga sebaliknya. Pikiran seseorang sangat luas, tidak dapat dibatasi karena hanya diketahui oleh orang yang bersangkutan dan bukan orang lain. Berhati-hatilah dalam berpikir dan tanamkanlah hal-hal positif ke dalam pikiran sehingga akan berimbas pada perilaku yang positif pula”, ujar Agus.

“Janganlah pernah gagal menjadi manusia yaitu manusia yang masih hidup di dalam sangkar dan tidak mau berubah ke arah lebih baik. Manusia seperti itu tidak dapat disebut sebagai manusia karena ia tidak hidup dan tidak berguna bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan, maupun bangsa dan negara”, imbuhnya.

“Tanamkanlah hal-hal positif ke dalam pikiran anda sehingga trcipta pula hal-hal baik dan positif dalam kehidupan anda yang dapat merubah hidup anda ke arah yang jauh lebih baik dengan keindahannya yang tidak akan pernah anda sangka”, lajutnya dalam memberikan motivasi.

Kegiatan ini dihadiri oleh 45 Klien yang sangat antusias dan bersemangat setelah mendapat motivasi dari narasumber untuk mengubah pola pikirnya menjadi positif dengan harapan mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik, manusia yang baru dan sehat, serta dapat diterima kembali di sisi keluarga dan masyarakat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *