Author Archives: bapas-madiun

PEMBENTUKAN KELOMPOK NARKOTIKA ANYMOUS (NA) PADA KLIEN BAPAS

Pembimbingan Narkotika Februari 2019Selasa – Bertempat di aula Bapas Madiun pada Selasa (26/02) pukul 09.00 wib sebanyak 30 (tiga puluh) orang klien narkotika dihadirkan untuk mengikuti bimbingan kepribadian.

Kegiatan kali ini dibuka oleh Kepala Bapas yaitu Ardius. Ardius mengatakan agar klien dapat mengikuti setiap aktivitas yang diadakan oleh Bapas dan mengambil manfaatnya. “Jadilah orang yang yang selalu ingin memperbaiki diri, kemarin melanggar, hari ini belajar, besok berkembang dengan hasil dari pembelajaran”, ujar Ardius. Ardius juga menambahkan menggunakan narkotika sebagai bentuk pelampiasan dari kekesalan atau sebagai pelarian terhadap masalah yang sedang dihadapi adalah perbuatan yang ceroboh dan berdampak negatif bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Bahkan Ardius mengatakan beruntung jika klien merasakan jeruji besi karena disitu klien dapat merenungi segala perbuatan, berusaha memperbaiki diri dengan terus belajar, sehingga pada saat keluar sudah menyadari kesalahan dan berubah menjadi manusia yang jauh lebih baik dan berdampak positif bagi sekelilingnya. Salah satu yang dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran nonformal bagi klien adalah Bapas. Diharapkan klien mempunyai semangat untuk mengambil manfaat dari bimbingan baik kepribadian maupun kemandirian yang diadakan oleh Bapas karena sejatinya Bapas hanya menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik untuk kehidupan klien selanjutnya.

Pembimbingan Narkotika Februari 2019

Ada yang menarik pada bimbingan kepribadian kali ini. Apa yang membuat menarik? Karena baru kali ini di Bapas membentuk kelompok bagi pecandu narkotika (Narkotika Anymous/NA) yang berdasarkan usia dan diharapkan dapat terus berkesinambungan sehingga secara lambat laun penderita ketergantungan (addict) terhadap barang haram tersebut dapat berkurang bahkan dapat lepas dari jeratannya.

Bagaimana cara kerja dari kelompok Narkotika Anymous (NA) dan bagaimana NA diharapkan dapat menyembuhkan pecandu narkotika tersebut?

“NA sendiri dibentuk berawal dari keprihatinan Bapas terhadap kecenderungan meningkatnya pengguna narkotika dan kambuhnya kembali pecandu narkotika”, ujar Agus selaku instruktur kegiatan. Lebih lanjut Agus menjelaskan dengan dibentuknya NA ini diharapkan mulai terbangun persepsi yang sama tentang diksi (ketagihan) karena latar belakang seseorang menjadi pecandu karena adanya luka batin sehingga jika luka batin tersebut dapat dihilangkan bersama-sama diharapkan klien tidak akan membetuhkan narkotika sebagai bentuk pelarian.

“Kelompok NA ini dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu NA Sejati usia sampai dengan 36 tahun (sebanyak 7 orang), NA Tangguh usia 36 sampai dengan 40 tahun (11 orang) dan NA Perkasa usia 40 tahun keatas (12 orang). Dibentuk berdasarkan usia karena pada usia yang relatif setara maka masalah yang dihadapi pun akan cenderung sama dan dengan adanya teman dengan nasib yang sama dapat membuat mereka lebih terbuka dan sama-sama menyelesaikan problem yang sedang dihadapi . NA dihadirkan agar klien yang berada dalam satu kelompok mendapatkan pendidikan tentang penyelesaian masalah (problem solving) tanpa menimbulkan permasalahan baru. Disini tuntutan peran serta dan kecakapan instruktur sangat dominan dan penting dalam memberikan stimulus-stimulus yang dibahas secara bersama-sama oleh klien sehingga akan terbangun persepsi yang sama dalam satu kelompok NA pun dalam hal mereka menemukan penyelesaian terhadap masalah yang mereka hadapi. Dan dengan adanya rekan senasib sepenanggungan mereka diharapkan lebih terbuka dan mau mengungkapkan terhadap setiap masalah yang dihadapi serta adanya masukan dari rekan-rekannya menjadi semangat tersendiri mereka dalam menghadapi masalah (tidak merasa sendiri lagi) sehingga narkotika bukan lagi sebuah bentuk solusi bagi mereka”, jelas Agus.

Klien terlihat sangat antusias mengikuti seluruh jalannya kegiatan, bahkan mereka bertekad untuk benar-benar jauh dari narkotika dan berusaha menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan sehat secara batin dan rohani.

Pembimbingan Narkotika Februari 2019

 

 

 

 

MEMBANGUN KAPASITAS DIRI DENGAN PERSEPSI BARU

Pembimbingan Kepribadian Klien Reintegrasi Wilayah NgawiMadiun- Kembali Bapas Madiun mengadakan kegiatan bimbingan kepribadian di suasana yang asri dan menyenangkan. Kali ini Bapas mengambil tempat di Paseban Kabupaten Ngawi yang berada di komplek Pendopo Kabupaten Ngawi pada Rabu (12/02). Berbeda dengan kegiatan sebelumnya kali ini Bapas menggandenga pihak ketiga yaitu Bapak Edi Sutikno dari Dinas Kabupaten Ngawi yang memberikan sosialisasi tentang program bantuan bagi eks Narapidana yang ingin memulai usaha. Adapun bantuan yang diberikan berupa pelatihan, ermodalan dan juga pendampingan usaha.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan memberikan bimbingan kepribadian bagi sekitar 25 (dua puluh lima) orang WBP. Dengan mengambil tema Membangun Kapasitas Diri dengan Persepsi Baru, Agus Purwanto memberikan materi mengenai strategi pemecahan masalah dengan cara membangun persepsi yang positif dan kemudian dilanjutkan pemberian simulasi dan games yang dipandu oleh Mirna dan Nodya (pegawai Bapas).

Pembimbingan Kepribadian Klien Reintegrasi Wilayah Ngawi

Dengan adanya games klien menjadi lebih komunikatif dan antusias. Adapun tujuan diadakannya pelatihan kali ini adalah untuk membangun/ menggugah potensi yang selama ini terpendam dalam diri klien, mengaktifkan skill serta membangun kepribadian yang produktif sehingga klien mengetahui potensi dasar yang ada dalam dirinya serta mampu untuk mengembangkan lebih jauh lagi demi kepentingan yang lebih baik dan lebih besar.

Pembimbingan Kepribadian Klien Reintegrasi Wilayah Ngawi

SELAMAT DATANG TUNAS PENGAYOMAN BAPAS MADIUN

Pelantikan dan pengambilan sumpah PNS 2019

Pelantikan dan pengambilan sumpah PNS 2019

Madiun- setelah masa Pelatihan Dasar bagi CPNS Tahun Angkatan 2017 berakhir dan dengan adanya Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, maka hari ini (01/19) CPNS Bapas Madiun Tahun Angkatan 2017 dilantik dan diangkat sumpahnya untuk menjadi PNS Kementerian Hukum dan HAM dan berdinas di Bapas Madiun.

Tepat pada pukul 09.00 wib CPNS diambil sumpahnya oleh rohaniawan Khoirul Kamami dan dilantik oleh Kepala Bapas. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah berlangsung secara serentak diseluruh jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI menggunakan menggunakan media teleconference. Prosesi berlangsung penuh khidmat dan  sederhana tetapi bermakna guna memupuk jiwa korsda para Pegawai Negeri SIpil.

Setelah mengucapkan Janji Tunas Pengayoman dan dengan diserahkannya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil maka secara sah CPNS berubah status menjadi PNS dan padanya berhak diberikan gaji dan tunjangan lainnya yang sah berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam sambutannya, KaBapas mengatakan agar CPNS dapat memberikan angin segar terhadap kinerja Bapas, mampu bekerja secara PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Integritas), mampu bersosialisasi dengan kawan-kawan PNS lainnya dan saling menghormati serta menghargai.

Pelantikan dan pengambilan sumpah PNS 2019

Pelantikan dan pengambilan sumpah PNS 2019

Adapun 6 PNS yang diambil sumpahnya adalah Nurul Akmalah, Rinda Susanti, Syifaurrahmah Izzati, Yurika Oceane Rizki Utami, Mirna Fitri Nur Cahyani Dewi, dan Nodya Wuri dan pada Bapas Madiun bertugas sebagai JFT PK Pertama. Perasaan bahagia dan lega sangat dirasakan oleh mereka.

Ucapan selamat atas dilantiknya mereka selain datang dari Kabapas dan pejabat struktural juga dari kawan-kawan pegawai Bapas Madiun yang turut berbahagia karena selain mendapat rekan kerja baru sehingga diharapkan mempermudah dan memperlancar pekerjaan di Bapas juga mendapat keluarga yang baru.

Pelantikan dan pengambilan sumpah PNS 2019Pelantikan dan pengambilan sumpah PNS 2019

Sekali lagi “kami segenap keluarga besar Bapas Madiun mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas di Bapas Madiun semoga kedatangan kalian selain dapat memberi angin segar dan pembaharuan juga diharapkan dapat membuat perubahan ke arah positif terhadap kemajuan Bapas Madiun”.

Selamat bertugas dan sukses selaluuu………!!!!

 

KESERUAN OUTBOUND KLIEN BAPAS DI TAMAN RIA MAOSPATI

Bimbingan Kepribadian Outdoor Klien Magetan

Madiun – Selasa (15/01) Diawal tahun 2019 ini Bapas Madiun mengadakan kegiatan bimbingan kepribadian untuk klien di tempat yang tidak biasa dan cukup asri. Dikatakan Tidak biasa karena pelatihan yang dilakukan berupa teknik outbound, asri karena berada di hutan kota/ alam terbuka yaitu di Taman Ria, Lanud Iswahjudi, Maospati-Magetan. Istilah jemput bola pun dilakukan oleh Tim Kepribadian Bapas Madiun karena Klien yang ikut serta dalam pelatihan outbound kali ini berdomisili di Magetan, hal ini dilakukan selain memberikan sesuatu yang baru dan segar juga mempermudah akses transportasi klien karena dekat dengan domisili mereka.

Bimbingan Kepribadian Outdoor Klien Magetan

Dengan dihadiri sekitar 30 (tiga puluh), pelatihan ini  langsung diterapkan pada elemen-elemen mendasar seperti saling percaya, saling memperhatikan, sikap yang proaktif dan komunikatif. Bapas berharap pendekatan yang unik ini dapat lebih efektif dan mudah diterima maksud dan tujuannya sekaligus mengurangi stres dan penyegaran bagi klien.

WhatsApp Image 2019-01-15 at 12.15.41 WhatsApp Image 2019-01-15 at 12.04.36 WhatsApp Image 2019-01-15 at 12.04.33 (1)

Ada beberapa metode permainan yang diberikan oleh klien, yang mengajak klien untuk aktif berinteraksi. Klien diajak untuk berpikir tentang filosofi hidup dan membangun prinsip dalam hidup dengan menciptakan yel-yel dalam kelompok masing-masing. Selain itu terdapat permainan-permainan yang menuntut klien untuk saling berkerjasama, membangun komunikasi, saling percaya, saling membantu, tidak egois yang memberikan gambaran bahwa dalam setiap menghadapi masalah kehidupan kita pasti membutuhkan orang lain, harus mampu bekerjasama dan saling membantu, berpikir bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik tanpa menimbulkan masalah yang baru dengan terlebih dahulu membangun persepsi baik yang sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.

Kegiatan ini berlangsung sangat seru dan klien pun antusias dan senang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir. Sebelum pelatiihan ditutup, para trainer yang dikoordinasikan oleh Agus Purwanto, psikolog Bapas Madiun, memberikan materi tentang bagaimana klien dapat meningkatkan semangat untuk memperbaiki diri di awal tahun 2019 ini.

 

– Humas Bapas Madiun -

MEMBANGUN PERSEPSI YANG ADAPTIF

Bimbingan kepribadian out door

Madiun – Setelah pada Senin (10/12) Bapas Madiun memberikan bimbingan kepribadian teori “Mengubah Persepsi” kepada sekita 50 klien Bapas maka hari ini Rabu (12/12) Bapas kembali memberikan pelatihan yang langsung diterapkan pada elemen-elemen mendasar seperti saling percaya, saling memperhatikan, sikap yang proaktif dan komunikatif sekaligus kegiatan ini merupakan bentuk pengejawantahan terhadap teori “Mengubah Persepsi” yang telah dipaparkan sebelumnya.

Bertempat di lingkungan Perhutani Madiun dan berada di alam terbuka, Bapas berharap pendekatan yang unik ini dapat lebih efektif dan mudah diterima maksud dan tujuannya sekaligus mengurangi stres dan penyegaran bagi klien.

WhatsApp Image 2018-12-12 at 12.48.39 WhatsApp Image 2018-12-12 at 12.48.42 WhatsApp Image 2018-12-12 at 13.07.16 WhatsApp Image 2018-12-12 at 13.07.15

Ada beberapa metode permainan yang diberikan oleh klien, yang mengajak klien untuk aktif berinteraksi. Klien diajak untuk berpikir tentang filosofi hidup dan membangun prinsip dalam hidup dengan menciptakan yel-yel dalam kelompok masing-masing. Selain itu terdapat permainan-permainan yang menuntut klien untuk saling berkerjasama, membangun komunikasi, saling percaya, saling membantu, tidak egois yang memberikan gambaran bahwa dalam setiap menghadapi masalah kehidupan kita pasti membutuhkan orang lain, harus mampu bekerjasama dan saling membantu, berpikir bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik tanpa menimbulkan masalah yang baru dengan terlebih dahulu membangun persepsi baik yang sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.

Di akhir kegiatan Agus sebagai salah satu fasilitator mengatakan bahwa Kesimpulan dengan diadakannya kegiatan ini adalah agar klien dapat membangun persepsi diri yang adaptif bagi setiap problem yang dihadapi.

 

-Humas Bapas Madiun-

BIMBINGAN KEPRIBADIAN-MENGUBAH PERSEPSI

Sambutan Kepala Bapas Madiun

Sambutan Kepala Bapas Madiun

Madiun – Senin (10/12) Kembali Bapas Madiun mangadakan bimbingan kepribadian dengan tema “Mengubah Persepsi”. Kegiatan ini merupakan tugas sekaligus bentuk tanggung jawab Bapas yang bertujuan selain untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan juga membentuk pribadi klien menjadi lebih baik sehingga tidak kembali terjerumus ke dalam kesalahan yang sama serta tangguh menghadapi keadaan setelah berada di luar jeruji dengan memberikan semangat dan motivasi, oleh karena itu Kabapas dalam pembukannya menyampaikan agar hal ini didukung pula oleh klien dan dijadikan kewajiban bagi klien untuk menghadiri setiap bimbingan yang diadakan oleh Bapas demi kebaikan dan perubahan bagi klien.

Bimbingan Kepribadian in class Desember 2018

Bimbingan kemandirian ini dibawakan oleh Agus Purwanto selaku mentor dan dihadiri oleh sekitar 50 klien Bapas. Agus mengajak klien untuk kembali memikirkan apa yang yang sudah hilang dalam kehidupan klien selama klien menjalani masa hukuman dan rencana apa yang akan dilakukan klien selanjutna dalam menata kembali kehidupannya. Agus juga mengajak klien untuk mulai membuat konsep/ rencana perubahan hidup terutama dan utama dalam usaha untuk menyembuhkan mental/ frustasi terhadap masa lalu klien.

Agus memberi semangat agar klien dapat kembali menata kehidupannya dengan terlebih dahulu mengubah persepsi klien terhadap kehidupan sehingga segala perilaku buruk yang selama ini menjadi stigma bagi klien dapat sedikit demi sedikit terkikis menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. “Berusahalah untuk terus berpikir positif, meski berat, tetaplah berusaha…ubahlah persepsi anda terhadap orang lain dan kehidupan dengan cara pandang yang baik sehingga mampu membuat anda menjadi pribadi baru yang kembali dapat dipercaya oleh keluarga dan masyarakat, yakinlah anda mampu”, ujar Agus memberi semangat.

Bimbingan Kepribadian in class Desember 2018Bimbingan Kepribadian in class Desember 2018

Bimbingan yang dibawakan oleh Agus cukup menarik dan disertai dengan guyonan ringan sehingga materi yang disampaikan mudah diterima oleh klien.

 

– Humas Bapas Madiun -

PEMAHAMAN KONSEP DIRI

Konsep Diri Oktober 2018

Madiun – Bimbingan Sosial bagi klien pemasyarakatan adalah rangkaian kegiatan terencana, terarah, terstruktur dan sistematik untuk membimbing dan memberikan arah kepada klien dalam meningkatkan kemampuan, motivasi dan perannya dalam rangka memperkuat keberfungsian sosialnya.

Salah satu peran Bapas adalah melaksanakan bimbingan dimaksud dengan tujuan agar dapat mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki klien seoptimal mungkin.

Bimbingan kepribadian yang diadakan oleh Bapas kali ini (15/10) mengambil tema tentang “Pemahaman Konsep Diri”. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian seseorang, jika kita dapat mengenali diri kita, potensi apa yang kita miliki, kekurangan apa yang kita miliki, keinginan apa yang ingin dicapai maka  dengan memahami kualitas diri tersebut hidup akan lebih terarah dan dapat membuat visi misi dalam menentukan tujuan hidup sehingga hidup akan menjadi berhasil dan sukses.

Pengisi Materi Konsep Diri memaparkan kegiatan

Pengisi Materi Konsep Diri memaparkan kegiatan

Tugas Bapas adalah membantu klien merubah diri menjadi lebih baik dan membantu menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh klien dengan berupaya menemukan potensi baik positif maupun negatif yang ada pada diri klien, apa yang diharapkan kedepannya oleh klien, dan bagaimana langkah-langkah awal yang ditempuh untuk mengatasi masalah dan kedepannya menjadi pribadi yang baik dan berhasil dengan cara menggali langsung dari potensi dan harapan dari klien.

Tim Kepribadian membentuk kelompok-kelompok kecil dimana masing-masing kelompok disediakan kertas untuk menulis potensi positif yang dimilik, harapan, dan langkah-langkah yang ditempuh untuk menjadi orang yang berhasil, kemudian masing-masing klien membacakan dan menjelaskan di depan kelompok masing-masing.

Diharapkan dengan cara tersebut akan timbul kepercayaan diri pada klien, bahan koreksi bagi klien, dan dapat membangun konsep diri positif sehingga dapat berdikari dalam penyelesaian masalah, berdikari dalam sikap, serta berdikari dalam hiddup dan kehidupan menjadi manusia baru yang baik dan berhasil.

Jajaran Penanggung Jawab Program Pembimbingan Bapas Madiun

Jajaran Penanggung Jawab Program Pembimbingan Bapas Madiun

 

SOSIALISASI TENTANG REVITALISASI JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DAN APK, SERTA PETUNJUK DIVERSI DALAM PERADILAN PIDANA ANAK BERDASARKAN PERMEN NO.41 DAN 42 TAHUN 2017 DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II MADIUN

Kepala Balai Pemasyarakatan Klas II Madiun memberikan presentasi mengenai Juklak Diversi

Kepala Balai Pemasyarakatan Klas II Madiun memberikan presentasi mengenai Juklak Diversi

MADIUN – 08 Agustus 2018

 

Kegiatan sosialisasi tentang Revitalisasi Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan dan APK serta Petunjuk Diversi dalam Peradilan Pidana Anak Berdasarkan PERMEN No.41 dan 42 Tahun 2017 di Balai Pemasyarakatan Klas II Madiun ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Acara diawali dengan foto bersama dan sosialisasi juklak mengenai Diversi oleh Kepala Balai Pemasyarakatan Klas II Madiun yaitu Bapak Ardius. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat struktural Bapas Madiun dan seluruh pegawai Bapas Madiun. Fokus sosialisasi ini terkait dengan TUSI (Tugas dan Fungsi) Jabatan Teknis di Balai Pemasyarakatan yaitu Pembimbing Kemasyarakatan dan Asisten Pembimbing Kemasyarakatan.

Materi sosialisasi dapat diunduh di tautan berikut ini:

1. Juklak Diversi Permen No.41 dan 42 Tahun 2017

https://drive.google.com/file/d/1OjTdmn2y8a8lnIYY5N3vOAbKpoEywXRF/view?usp=sharing

2. Revitalisasi Jabatan Fungsional PK dan APK

https://drive.google.com/file/d/19mUDEEj5qeZDQwBctC5RUlmBKd7NgVR8/view?usp=sharing

Rangkaian acara juga sebagai wadah aspirasi dan tukar pikiran dari para pegawai mengenai realitas yang terjadi di lapangan dengan peraturan ideal yang berlaku. Pertemuan bersama seperti ini dapat mendorong komunikasi dalam organisasi menjadi cair dan terbuka sehingga budaya kerja akan lebih efektif serta efisien.

Foto Bersama Pegawai Bapas Klas II Madiun

Foto Bersama Pegawai Bapas Klas II Madiun

*Humas Balai Pemasyarakatan Klas II Madiun*

 

PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE SEBAGAI PILIHAN WIRAUSAHA KLIEN

Madiun – Salah satu tugas fungsi Bapas adalah memberikan bimbingan terhadap klien pemasyarakatan. Pembimbingan sendiri dibagi 2 (dua) yaitu bimbingan kepribadian yang bertujuan selain untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan juga membentuk pribadi klien menjadi lebih baik sehingga tidak kembali terjerumus ke dalam kesalahan yang sama seta tangguh menghadapi keadaan setelah berada di luar jeruji dengan memberikan semangat dan motivasi, sedangkan bimbingan kemandirian dilaksanakan untuk klien dengan tujuan agar klien mempunyai bekal/ keahlian yang kelak dapat digunakan untuk menyambung hidup dengan cara berwirausaha.

Bimbingan kemandirian dari Bapas kali ini adalah proses pembuatan tempe. Sebagai instruktur Bapas menggandeng Irvan Kuncoro yang merupakan pengurus paguyupan tempe dari kota Malang.

Tim Sanan Tempe Malang - Bapak Ivan dan Rekan

Tim Sanan Tempe Malang – Bapak Ivan dan Rekan

Dipilihnya pelatihan pembuatan tempe karena diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merupakan penggemar olahan tempe karena selain murah meriah juga rasanya yang cukup nikmat bahkan tempe sudah mulai dikonsumsi pula oleh mancanegara.

Pelatihan ini diadakan di halaman Kantor Bapas pada Rabu (18/07/18) dan diikuti oleh 30 klien yang antusias terhadap prospek wirausaha tempe. Irvan selaku instruktur selain memberikan teori seperti ciri-ciri kedelai yang sehat, ragi yang baik, serta cara-cara pembuatannya juga memberikan praktek langsung kepada klien. Pelatihan berlangsung dengan serius tetapi santai dan instruksi yang disampaikan pun cukup mudah untuk dipahami oleh klien bahkan klien diperbolehkan membawa pulang tempe hasil karya masing-masing.

Semoga bermanfaat!!!!

SOSIALISASI PENGENALAN PROGRAM CSR PABRIK GULA REJO AGUNG

Madiun- Setelah Bapas mengadakan bimbingan kemandirian berupa pembuatan tempe kemarin, kembali hari ini Kamis (19/07/18) Bapas mengadakan kegiatan sosialisasi pengenalan Coorporate Social Responsibility (CSR) pada PG. Rejo Agung. Sebagai narasumber adalah Nur Cahyadi pagawai PG. Rejo Agung bagian Quality Control.

Perwakilan PT.Rejo Agung saat memaparkan Program CSR

Perwakilan PT.Rejo Agung saat memaparkan Program CSR

Apakah CSR itu dan apa hubungannya CSR dengan kegiatan kemandirian yang selama ini diadakan oleh Bapas Madiun?

Ternyata Coorporate Social Responsibility (CSR) adalah program yang harus dimiliki oleh seluruh BUMN. CSR sendiri merupakan program kepedulian sosial perusahaan pada suatu lingkungan baik sosial maupun ekonomis kemasyarakatan. Kegiatan program sosial yang telah dilaksanakan oleh PG. Rejo Agung hingga saat ini seperti di bidang perindustrian, perdagangan, peternakan, pemberian jasa maupun santunan sosial. Bentuknya dapat berupa pembinaan, peningkatan keterampilan, permodalan, sunat masal, pemberian fasilitas, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.

Korelasi PG. Rejo Agung dengan kegiatan bimbingan kemandirian yang selama ini diadakan oleh Bapas yaitu selain dapat memberikan kegiatan peningkatan keterampilan sesuai dengan kebutuhan klien juga bersedia dalam memberikan modal bagi pengembangan usaha. Nur Cahyadi juga menjelaskan cara mendapatkan bantuan modal pada program CSR PG. Rejo Agung yaitu sebelumnya klien sudah memiliki usaha terlebih dahulu kemudian membuat proposal yang diserahkan ke bagian CSR kemudian akan disurvey usaha yang ada untuk dihitung nilai modal yang patut diberikan/ fasilitas yang dibutuhkan bagi pengembangan usaha.

Tujuan Bapas dan program CSR sejalan yaitu ingin meningkatkan ekonomi kemasyarakatan sehingga minimal kebutuhan hidup dapat tercukupi. Selain itu sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan semangat kepada klien Bapas untuk berusaha lebih giat lagi karena pemerintah akan selalu mendukung dan senantiasa memberikan solusi-solusi terbaik bagi hidup mereka, bahwa mereka tidak sendiri.

1 2 3 4 12